Sajian blog sufi judul:
Hewan Untapun Faham Ke-Tawadhuan Manusia
Hewan Untapun Faham Ke-Tawadhuan Manusia
Tatkala Rosulullah saw hijrah (pindah) dari Mekkah ke Madinah, tepatnya ketika memasuki gerbang kota Madinah, masyarakat Madinah dari kalangan hartawan saling berebut unta unta beliau agar singgah kerumahnya. Maka Rosulullahpun bersikap adil dengan sabdanya, "Biarkanlah unta yang mengemban tugas dari Allah SWT ini berhenti di tempat manapun yang ia sukai.
Setelah dibiarkan, unta itupun berjalan melewati rumah-rumah penduduk Madinah dengan berhias megah dan sangat menarik.
Karena unta bukanlah manusia yang bergerak dengan insting, plus nur Allah meneyertainya, karena dikendarai oleh Sang Nabi dan Rosul akhir zaman yang namanya menjadi maskawin Nabi Adam dan Hawa kala di surga, tentulah berpendapat lain. Unta ini hanya mencari penghuni yang dekat dengan Nya saja.
Karena unta bukanlah manusia yang bergerak dengan insting, plus nur Allah meneyertainya, karena dikendarai oleh Sang Nabi dan Rosul akhir zaman yang namanya menjadi maskawin Nabi Adam dan Hawa kala di surga, tentulah berpendapat lain. Unta ini hanya mencari penghuni yang dekat dengan Nya saja.
Mereka, penduduk Madinah yang rumahnya megah gemerlap berharap penuh sembari berkata, "Kalau aku beruntung memperoleh giliran, niscaya Rosulullah saw bersedia bertamu ke rumahku."
Tak dinanya, Ketika unta itu melewati sebuah rumah reyot yang tak berhias sama sekali milik Abu Ayyub Al Ansyari, unta itu berhenti dan langsung merebahkan tubuhnya.
Para tetangga kesal dan risih dengan kelakuan unta Nabi, "Mengapa berhenti di tempat yang tidak pernah diperhitungkan mereka sebelumnya.". Mereka beramai-ramai berusaha membangunkannya, namun sia-sia belaka, sebab unta itu tak mau berdiri lagi. Saat itulah Makhluk suci Allah Jalla Jalaaluh, Malaikat Jibril turun dan berkata, "Hai Muhammad! Singgahlah di rumah ini, sebab penghuninya adalah orang yang tawadhu."
Padahal ketika Rosulullah saw sampai di gerbang kota Madinah, para penduduk Madinah sibuk megnhias rumah mereka sedemian rupa. "Rosulullah saw bakal bertamu dirumahku ini,"uangkap mereka optimis. Semetara di sebuah gubuk hiduplah seorang miskin Abu Ayyub Al Ansyari yang hanya membatin dalam hati. "Aku harus tahu diri kalau aku orang miskin. Mana mungkin aku mendapat anugerah dengan singgahnya Rosulullah, manusia-makhluk kesayangan Allah dan semua ciptaannya, di rumahku ini?"
Salam hangat buat sufimania yang telah membaca Hewan Untapun Faham Ke-Tawadhuan Manusia
Semoga sajian ini dapat menjadikan nilai manfaat bagi kita semua. Dan dari ulasan Hewan Untapun Faham Ke-Tawadhuan Manusia, bisa menberikan sedikit gambaran dan pencerahan buat kita semua, Jika bicara mengenai Dunia Sufi memang tidak akan pernah ada habisnya karena semakin kita mencapai puncak kenikmatan dalam mengarungi samudra sufi makan akan semakin haus pula kita untuk meguk ilmu rahmat-Nya.Dan jika ada sesuatu yang krang berkenan atau kritik tentang Hewan Untapun Faham Ke-Tawadhuan Manusia silahkan untuk meninggal komentar dibawah buat bahan masukan kita nanti.bawah.
0 Response to "Hewan Untapun Faham Ke-Tawadhuan Manusia"
Post a Comment