Budak Penderma Anjing

Budak Penderma Anjing - Sahabat sufi dimanapu berada semoga sajian Dunia Sufi, Dapat sedikit memberikan inspirasi betapa pentingnya untuk memperdalam ilmu Agama baik itu Tauhid maupun syariat sebagai bekal pondasi untuk mencapai tinggat ketaqwaan dan derajat yang tinggi.Sehinga semoga melalui ulasan Budak Penderma Anjing, Kita dapat memmetik pelajaran yang terkandung didalamnya dan mampu mengamalkanya.Dengan Budak Penderma Anjing kita bisa ambil yang baiknya saja

Sajian blog sufi judul:

Budak Penderma Anjing

Ulasan blog sufi terkait:


Budak Penderma Anjing

Illustration
Abdullah bin Jafar Radhiyallahu Anhu keluar menuju salah satu kebunnya. Dalam perjalan ia singgah di kebun kurma orang lain yang di dalamnya terdapat seorang budak berkulit hitam sedang bekerja. Abdullah bin Jafar Radhiyallahu Anhu memperhatiakan papa yang dilakukan budak itu.

Budak hitam itu mengambil bekal makan siangnya, tiga potong roti. Satu potong dilempar kepada seokor anjing dan segera anjing itu memakannya. Budak itu kemudian melemparkan sepotongnya lagi, dan anjing itupun segera memakannya. Roti ketiga pun dia lemparkan kepada anjing itu. Dalam waktu sekejap telah habis dilalapnya. Semetara Abdullah bin Jafar Radhiyallahu Anhu  masih terus memeperhatian apa yang dilakukan oleh budak hitam itu sambil terheran-heran.

Abdullah bin Jafar Radhiyallahu Anhu kemudian bertanya, "Berapakah jatah makan siangmu?" Ia menjawab, "Sebagaimana yang engkau lihat." Abdullah bin Jafar bertanya lagi, "Mengapa engkau lebih mengutamakan anjing itu daripada engkau sendiri?" Ia menjawab, "Tanah ini bukanlah tanah yang disukai anjing. Anjing itu tentu datang dari tempat yang jauh dalam keadaaan lapar. Aku tidak ingin mengusirnya."
Lalu Abdullah bin Jafar bertanya kepadanya, "Apa ayng sedang engkau lakukan hari ini?" Budak itu menjawab, "Aku kelaparan hari ini, tapi tidak masalah bagiku."

Abdullah bin Jafar Radhiyallahu Anhu pun pulang. Sepanjang jalan ia masih termenung apa yang sedang dilihat dan dibicarakannya tadi. Sesampainya di tempat, ia ceritakan apa yang telah dialaminya kepada sahabatnya. "Aku harus mencela diriku sendiri. Budak itu lebih dermawan dari diriku!"

Kemudian Abdullah bin Jafar membeli dan memerdekakan budak itu. LAbih dari itu kebun beserta isinya jiga ia beli dan kemudian ia hibahkan kepada budak itu.




Salam hangat buat sufimania yang telah membaca Budak Penderma Anjing

Semoga sajian ini dapat menjadikan nilai manfaat bagi kita semua. Dan dari ulasan Budak Penderma Anjing, bisa menberikan sedikit gambaran dan pencerahan buat kita semua, Jika bicara mengenai Dunia Sufi memang tidak akan pernah ada habisnya karena semakin kita mencapai puncak kenikmatan dalam mengarungi samudra sufi makan akan semakin haus pula kita untuk meguk ilmu rahmat-Nya.Dan jika ada sesuatu yang krang berkenan atau kritik tentang Budak Penderma Anjing silahkan untuk meninggal komentar dibawah buat bahan masukan kita nanti.bawah.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Budak Penderma Anjing"

Post a Comment