Sajian blog sufi judul:
~Ulasan MUSLIM RUKUN Sudut Berbeda
~Ulasan MUSLIM RUKUN Sudut Berbeda
442.Renungan Sabtu !!!
SESAMA MUSLIM AKOR
1.Menerima Islam secara totalitas sesuai dengan kemampuan.
ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍْ ﺍﺩْﺧُﻠُﻮﺍْ ﻓِﻲ ﺍﻟﺴِّﻠْﻢِ ﻛَﺂﻓَّﺔً ﻭَﻻَ ﺗَﺘَّﺒِﻌُﻮﺍْ ﺧُﻄُﻮَﺍﺕِ
ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥِ ﺇِﻧَّﻪُ ﻟَﻜُﻢْ ﻋَﺪُﻭٌّ ﻣُّﺒِﻴﻦٌ
ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥِ ﺇِﻧَّﻪُ ﻟَﻜُﻢْ ﻋَﺪُﻭٌّ ﻣُّﺒِﻴﻦٌ
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut
langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu
musuh yang nyata bagimu.” (QS Al-Baqarah, 2/208)
langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu
musuh yang nyata bagimu.” (QS Al-Baqarah, 2/208)
Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya [1] menafsirkan
maknanya sebagai:
maknanya sebagai:
“Masuklah ke dalam ketaatan seluruhnya.”
Ia menyitir pendapat Ibnu Abbas,
Mujahid, Abul ‘Aliyah, Ikrimah, Rabi’ bin Anas, As- Suddiy, Muqatil bin Hayyan, Qatadah, Adh-Dhahhak, berkata mereka bahwa makna ( ﻛﺎﻓﺔ ) dalam ayat tersebut:
Mujahid, Abul ‘Aliyah, Ikrimah, Rabi’ bin Anas, As- Suddiy, Muqatil bin Hayyan, Qatadah, Adh-Dhahhak, berkata mereka bahwa makna ( ﻛﺎﻓﺔ ) dalam ayat tersebut:
“Beramallah dengan semua amal & seluruh
bentuk kebajikan.”
bentuk kebajikan.”
Imam At-Thabari dalam tafsirnya [2] memilih pendapat
yang menafsirkannya:
yang menafsirkannya:
“Masuklah ke dalam Islam
keseluruhannya.”
keseluruhannya.”
Iapun menyitir atsar lainnya dari Mujahid, Qatadah, Ibnu Abbas, As-Suddiy, Ibnu Zaid dan Adh-Dhahhak yang berpendapat demikian. Ini
pula pendapat Imam Al-Qurthubi dalam tafsirnya [3], demikian pula Imam Al-Baghawi [4], dan pengarang
kitab Fathul Qadir [5].
Keterangan:
[1] Tafsir Ibnu Katsir, I/335
[2] Tafsir At-Thabari, II/335
[3] Tafsir Al-Qurthubi, III/26
[4] Tafsir Al-Baghawi, I/240
[5] Tafsir Fathul Qadir, I/321
pula pendapat Imam Al-Qurthubi dalam tafsirnya [3], demikian pula Imam Al-Baghawi [4], dan pengarang
kitab Fathul Qadir [5].
Keterangan:
[1] Tafsir Ibnu Katsir, I/335
[2] Tafsir At-Thabari, II/335
[3] Tafsir Al-Qurthubi, III/26
[4] Tafsir Al-Baghawi, I/240
[5] Tafsir Fathul Qadir, I/321
2.Manusia yang beruntung adalah mereka yang beriman,beramal shalih,saling berwasiat tentang kebenaran dan kesabaran.
ﻭَﺍﻟْﻌَﺼْﺮِ (1 ) ﺇِﻥَّ ﺍﻟْﺈِﻧْﺴَﺎﻥَ ﻟَﻔِﻲ ﺧُﺴْﺮٍ ( 2 ) ﺇِﻟَّﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁَﻣَﻨُﻮﺍ ﻭَﻋَﻤِﻠُﻮﺍ ﺍﻟﺼَّﺎﻟِﺤَﺎﺕِ
ﻭَﺗَﻮَﺍﺻَﻮْﺍ ﺑِﺎﻟْﺤَﻖِّ ﻭَﺗَﻮَﺍﺻَﻮْﺍ ﺑِﺎﻟﺼَّﺒْﺮِ
ﻭَﺗَﻮَﺍﺻَﻮْﺍ ﺑِﺎﻟْﺤَﻖِّ ﻭَﺗَﻮَﺍﺻَﻮْﺍ ﺑِﺎﻟﺼَّﺒْﺮِ
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu
benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-
orang yang beriman dan mengerjakan amal
saleh dan nasehat menasehati supaya
mentaati kebenaran dan nasehat menasehati
supaya menetapi kesabaran.”
(QS. Al ‘Ashr: 1-3).
benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-
orang yang beriman dan mengerjakan amal
saleh dan nasehat menasehati supaya
mentaati kebenaran dan nasehat menasehati
supaya menetapi kesabaran.”
(QS. Al ‘Ashr: 1-3).
Syaikh As Sa’di rahimahullah menjelaskan,
“Dua hal yang pertama (iman dan amal
sholeh) untuk menyempurnakan diri
manusia. Sedangkan dua hal berikutnya
untuk menyempurnakan orang lain. Seorang
manusia menggapai kesempurnaan jika
melakukan empat hal ini. Itulah manusia
yang dapat selamat dari kerugian dan
mendapatkan keberuntungan yang
besar.” ( Taisir Al Karimir Rahman, hal.
“Dua hal yang pertama (iman dan amal
sholeh) untuk menyempurnakan diri
manusia. Sedangkan dua hal berikutnya
untuk menyempurnakan orang lain. Seorang
manusia menggapai kesempurnaan jika
melakukan empat hal ini. Itulah manusia
yang dapat selamat dari kerugian dan
mendapatkan keberuntungan yang
besar.” ( Taisir Al Karimir Rahman, hal.
3.Perintah bagi orang yang beriman agar berpegang pada tali(agama) Allah swt dan melarang bercerai-berai antar sesama mulmin.
ﻭَﺍﻋْﺘَﺼِﻤُﻮﺍ ﺑِﺤَﺒْﻞِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺟَﻤِﻴﻌًﺎ ﻭَﻟَﺎ ﺗَﻔَﺮَّﻗُﻮﺍ ۚ ﻭَﺍﺫْﻛُﺮُﻭﺍ ﻧِﻌْﻤَﺖَ
ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺇِﺫْ ﻛُﻨْﺘُﻢْ ﺃَﻋْﺪَﺍﺀً ﻓَﺄَﻟَّﻒَ ﺑَﻴْﻦَ ﻗُﻠُﻮﺑِﻜُﻢْ ﻓَﺄَﺻْﺒَﺤْﺘُﻢْ
ﺑِﻨِﻌْﻤَﺘِﻪِ ﺇِﺧْﻮَﺍﻧًﺎ ﻭَﻛُﻨْﺘُﻢْ ﻋَﻠَﻰٰ ﺷَﻔَﺎ ﺣُﻔْﺮَﺓٍ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ ﻓَﺄَﻧْﻘَﺬَﻛُﻢْ
ﻣِﻨْﻬَﺎ ۗ ﻛَﺬَٰﻟِﻚَ ﻳُﺒَﻴِّﻦُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻟَﻜُﻢْ ﺁﻳَﺎﺗِﻪِ ﻟَﻌَﻠَّﻜُﻢْ ﺗَﻬْﺘَﺪُﻭﻥَ
ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺇِﺫْ ﻛُﻨْﺘُﻢْ ﺃَﻋْﺪَﺍﺀً ﻓَﺄَﻟَّﻒَ ﺑَﻴْﻦَ ﻗُﻠُﻮﺑِﻜُﻢْ ﻓَﺄَﺻْﺒَﺤْﺘُﻢْ
ﺑِﻨِﻌْﻤَﺘِﻪِ ﺇِﺧْﻮَﺍﻧًﺎ ﻭَﻛُﻨْﺘُﻢْ ﻋَﻠَﻰٰ ﺷَﻔَﺎ ﺣُﻔْﺮَﺓٍ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ ﻓَﺄَﻧْﻘَﺬَﻛُﻢْ
ﻣِﻨْﻬَﺎ ۗ ﻛَﺬَٰﻟِﻚَ ﻳُﺒَﻴِّﻦُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻟَﻜُﻢْ ﺁﻳَﺎﺗِﻪِ ﻟَﻌَﻠَّﻜُﻢْ ﺗَﻬْﺘَﺪُﻭﻥَ
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali
(agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-
berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu
ketika dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-
musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu karena nikmat Allah, menjadilah kamu orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu
daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan
ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat
petunjuk. [Ali Imrân/3:103]
(agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-
berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu
ketika dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-
musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu karena nikmat Allah, menjadilah kamu orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu
daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan
ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat
petunjuk. [Ali Imrân/3:103]
4.Larangan berpecah -belah antara mukmin seperti...
ﻭَﻟَﺎ ﺗَﻜُﻮﻧُﻮﺍ ﻛَﺎﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺗَﻔَﺮَّﻗُﻮﺍ ﻭَﺍﺧْﺘَﻠَﻔُﻮﺍ ﻣِﻦْ ﺑَﻌْﺪِ ﻣَﺎ ﺟَﺎﺀَﻫُﻢُ
ﺍﻟْﺒَﻴِّﻨَﺎﺕُ ۚ ﻭَﺃُﻭﻟَٰﺌِﻚَ ﻟَﻬُﻢْ ﻋَﺬَﺍﺏٌ ﻋَﻈِﻴﻢٌ
ﺍﻟْﺒَﻴِّﻨَﺎﺕُ ۚ ﻭَﺃُﻭﻟَٰﺌِﻚَ ﻟَﻬُﻢْ ﻋَﺬَﺍﺏٌ ﻋَﻈِﻴﻢٌ
Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang
yang bercerai-berai dan berselisih sesudah
datang keterangan yang jelas kepada mereka.
Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa
yang berat. [Ali Imrân/3:105]
yang bercerai-berai dan berselisih sesudah
datang keterangan yang jelas kepada mereka.
Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa
yang berat. [Ali Imrân/3:105]
Imam ath-Thabari rahimahullah mengatakan
dalam tafsirnya: “Yang dimaksudkan oleh Allah
Azza wa Jalla ialah: Wahai orang-orang yang
beriman! janganlah menjadi seperti orang-orang
Ahli Kitab, yang berpecah belah dan berselisih
dalam agama, perintah dan larangan Allah Azza
wa Jalla , sesudah datang kepada mereka
keterangan-keterangan yang jelas berupa bukti-
bukti dari Allah Azza wa Jalla . Mereka berselisih
di dalamnya. Mereka memahami kebenaran tetapi mereka sengaja menentangnya, menyelisihi
perintah Allah Azza wa Jalla dan membatalkan
ikatan perjanjian yang dibuat oleh Allah Azza wa
Jalla dengan lancang.
dalam tafsirnya: “Yang dimaksudkan oleh Allah
Azza wa Jalla ialah: Wahai orang-orang yang
beriman! janganlah menjadi seperti orang-orang
Ahli Kitab, yang berpecah belah dan berselisih
dalam agama, perintah dan larangan Allah Azza
wa Jalla , sesudah datang kepada mereka
keterangan-keterangan yang jelas berupa bukti-
bukti dari Allah Azza wa Jalla . Mereka berselisih
di dalamnya. Mereka memahami kebenaran tetapi mereka sengaja menentangnya, menyelisihi
perintah Allah Azza wa Jalla dan membatalkan
ikatan perjanjian yang dibuat oleh Allah Azza wa
Jalla dengan lancang.
5.Sesama muslim bersaudara jabgan saling menzhaliminya...
ﺍَﻟْﻤُﺴْﻠِﻢُ ﺃَﺧُﻮ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻢِ ﻻَ ﻳَﻈْﻠِﻤُﻪُ ﻭَﻻَ ﻳَﺨْﺬُﻟُﻪُ ﻭَﻻَ ﻳَﺤْﻘِﺮُﻩُ .
ﺍَﻟﺘَّﻘْﻮَﻯ ﻫَﻬُﻨَﺎ. ﻳُﺸِﻴْﺮُ ﺇِﻟَﻰ ﺻَﺪْﺭِﻩِ ﺛَﻼَﺙَ ﻣَﺮَّﺍﺕٍ : ﺑِﺤَﺴْﺐِ ﺍﻣْﺮِﺉٍ
ﻣِﻦَ ﺍﻟﺸَّﺮِّ ﺃَﻥْ ﻳَﺤْﻘِﺮَ ﺃَﺧَﺎﻩُ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻢَ، ﻛُﻞُّ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻢِ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻢِ
ﺣَﺮَﺍﻡٌ ﺩَﻣُﻪُ ﻭَﻋِﺮْﺿُﻪُ ﻭَﻣَﺎﻟُﻪُ. ﺭَﻭَﺍﻩُ ﻣُﺴْﻠِﻢٌ .
ﺍَﻟﺘَّﻘْﻮَﻯ ﻫَﻬُﻨَﺎ. ﻳُﺸِﻴْﺮُ ﺇِﻟَﻰ ﺻَﺪْﺭِﻩِ ﺛَﻼَﺙَ ﻣَﺮَّﺍﺕٍ : ﺑِﺤَﺴْﺐِ ﺍﻣْﺮِﺉٍ
ﻣِﻦَ ﺍﻟﺸَّﺮِّ ﺃَﻥْ ﻳَﺤْﻘِﺮَ ﺃَﺧَﺎﻩُ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻢَ، ﻛُﻞُّ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻢِ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻢِ
ﺣَﺮَﺍﻡٌ ﺩَﻣُﻪُ ﻭَﻋِﺮْﺿُﻪُ ﻭَﻣَﺎﻟُﻪُ. ﺭَﻭَﺍﻩُ ﻣُﺴْﻠِﻢٌ .
Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim
lainnya. Ia tidak boleh tidak menzaliminya,
merendahkannya dan tidak pula meremehkannya.
Taqwa adalah di sini. – Beliau menunjuk dadanya
sampai tiga kali-. (kemudian beliau bersabda
lagi:) Cukuplah seseorang dikatakan buruk bila
meremehkan saudaranya sesama muslim.
Seorang Muslim terhadap Muslim lain; haram
darahnya, kehormatannya dan hartanya.
[HR.Muslim]
lainnya. Ia tidak boleh tidak menzaliminya,
merendahkannya dan tidak pula meremehkannya.
Taqwa adalah di sini. – Beliau menunjuk dadanya
sampai tiga kali-. (kemudian beliau bersabda
lagi:) Cukuplah seseorang dikatakan buruk bila
meremehkan saudaranya sesama muslim.
Seorang Muslim terhadap Muslim lain; haram
darahnya, kehormatannya dan hartanya.
[HR.Muslim]
6.Larangan membenci... dan jaga persaudaraan !
ﻻَﺗَﺒَﺎﻏَﻀُﻮْﺍ ﻭَﻻَ ﺗَﺤَﺎﺳَﺪُﻭْﺍ ﻭَﻻَ ﺗَﺪَﺍﺑَﺮُﻭْﺍ ﻭَﻛُﻮْﻧُﻮْﺍ ﻋِﺒَﺎﺩَ ﺍﻟﻠﻪِ
ﺇِﺧْﻮَﺍﻧﺎً . ﻣُﺘَّﻔَﻖٌ ﻋَﻠَﻴْﻪِ
ﺇِﺧْﻮَﺍﻧﺎً . ﻣُﺘَّﻔَﻖٌ ﻋَﻠَﻴْﻪِ
Janganlah kalian saling membenci, saling
mendengki dan saling membelakangi. Jadilah
kalian sebagai hamba-hamba Allah yang
bersaudara[Muttafaq ‘Alai]
mendengki dan saling membelakangi. Jadilah
kalian sebagai hamba-hamba Allah yang
bersaudara[Muttafaq ‘Alai]
7.Sesama mukmin saling menguatkan dan mendukung dalam kebaikan.
ﺍَﻟْﻤُﺆْﻣِﻦُ ﻟِﻠْﻤُﺆْﻣِﻦِ ﻛَﺎﻟْﺒُﻨْﻴَﺎﻥِ ﻳَﺸُﺪُّ ﺑَﻌْﻀُﻪُ ﺑَﻌْﻀًﺎ . ﻣُﺘَّﻔَﻖٌ ﻋَﻠَﻴْﻪِ
Seorang mukmin bagi mukmin lainnya laksana
bangunan, satu sama lain saling menguatkan.
[Muttafaq ‘Alaihi].
bangunan, satu sama lain saling menguatkan.
[Muttafaq ‘Alaihi].
8.Sesama mukmin bagaikan satu tubun sama sama merasakan...
ﻣَﺜَﻞُ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴْﻦَ ﻓِﻰ ﺗَﻮَﺍﺩِّﻫِﻢْ ﻭَﺗَﺮَﺍﺣُﻤِﻬِﻢْ ﻭَﺗَﻌَﺎﻃُﻔِﻬِﻢْ ﻣَﺜَﻞُ
ﺍﻟْﺠَﺴَﺪِ، ﺇِﺫَﺍ ﺍﺷْﺘَﻜَﻰ ﻣِﻨْﻪُ ﻋُﻀْﻮٌ، ﺗَﺪَﺍﻋَﻰ ﻟَﻪُ ﺳَﺎﺋِﺮُ ﺍﻟْﺠَﺴَﺪِ
ﺑِﺎﻟﺴَّﻬْﺮِ ﻭَﺍﻟْﺤُﻤَّﻰ . ﺃَﺧْﺮَﺟَﻪُ ﺍﻟْﺒُﺨَﺎﺭِﻱ ﻭَﻣُﺴْﻠِﻢٌ ( ﻭَﺍﻟﻠَّﻔْﻆُ ﻟِﻤُﺴْﻠِﻢٍ ).
ﺍﻟْﺠَﺴَﺪِ، ﺇِﺫَﺍ ﺍﺷْﺘَﻜَﻰ ﻣِﻨْﻪُ ﻋُﻀْﻮٌ، ﺗَﺪَﺍﻋَﻰ ﻟَﻪُ ﺳَﺎﺋِﺮُ ﺍﻟْﺠَﺴَﺪِ
ﺑِﺎﻟﺴَّﻬْﺮِ ﻭَﺍﻟْﺤُﻤَّﻰ . ﺃَﺧْﺮَﺟَﻪُ ﺍﻟْﺒُﺨَﺎﺭِﻱ ﻭَﻣُﺴْﻠِﻢٌ ( ﻭَﺍﻟﻠَّﻔْﻆُ ﻟِﻤُﺴْﻠِﻢٍ ).
Perumpamaan kaum mukminin satu dengan yang lainnya dalam hal saling mencintai, saling
menyayangi dan saling berlemah-lembut di antara
mereka adalah seperti satu tubuh. Apabila salah
satu anggota badan sakit, maka semua anggota
badannya juga merasa demam dan tidak bisa
tidur. [HR. Bukhâri dan Muslim, sedangkan
lafalnya adalah lafazh Imam Muslim]
menyayangi dan saling berlemah-lembut di antara
mereka adalah seperti satu tubuh. Apabila salah
satu anggota badan sakit, maka semua anggota
badannya juga merasa demam dan tidak bisa
tidur. [HR. Bukhâri dan Muslim, sedangkan
lafalnya adalah lafazh Imam Muslim]
9.Rukun juga sesama bangsa dan cinta tanah air serta bela negara dari penjajah asing...
ISLAM AGAMA UNIVERSAL DAN RAHMATAN LIL AALAMIIN.
JANGAN MUDAH MAU DIADU DOMBA SESAMA MUKMIN DAN BANGSA INDONESIA
LOMBA MENIUP...
MONYET DAN ANGIN...
Seekor monyet sedang nangkring di pucuk pohon kelapa.
Seekor monyet sedang nangkring di pucuk pohon kelapa.
Dia nggak sadar sedang diintip oleh tiga angin besar.
Angin Topan, Tornado dan Bahorok.
Tiga angin itu rupanya pada ngomongin,
siapa yg bisa paling cepet jatuhin si monyet dari pohon kelapa.
siapa yg bisa paling cepet jatuhin si monyet dari pohon kelapa.
Angin Topan bilang,
dia cuma perlu waktu 45 detik.
Angin Tornado nggak mau kalah, 30 detik, katanya.
Angin Bahorok senyum ngeledek dan bilang,15 detik juga jatuh tuh monyet.
Akhirnya satu persatu ketiga angin itu maju.
Angin TOPAN duluan,
… dia tiup sekencang-kencangnya, Wuuusss…
Merasa ada angin gede datang, si monyet langsung pegang batang pohon kelapa, Dia pegang sekuat-kuatnya. Beberapa menit lewat, nggak jatuh-jatuh si monyet. Angin Topan pun nyerah.
Giliran Angin TORNADO.
Wuuusss… Wuuusss…
Dia tiup sekencang-kencangnya. Nggak jatuh juga tuh monyet.
Angin Tornado juga nyerah.
Terakhir, Angin BAHOROK. Lebih kencang lagi dia tiup.
Wuuuss… Wuuuss… Wuuuss… Si monyet malah makin kencang pegangannya.
Nggak jatuh-jatuh.
Ketiga angin gede itu akhirnya ngakuin,
si monyet memang jagoan. Tangguh.
Daya tahannya luar biasa.
si monyet memang jagoan. Tangguh.
Daya tahannya luar biasa.
Nggak lama, datang angin SEPOI-SEPOI..
Dia bilang mau ikutan jatuhin si monyet. Keinginan itu diketawain sama tiga angin lainnya. Yang gede aja nggak bisa, apalagi yang kecil.
Nggak banyak omong, angin SEPOI-SEPOI langsung meniup ubun-ubun si monyet. Psssss…
Enak banget. Adem… Seger… Riyep-riyep matanya si monyet. Nggak lama ketiduran dia terus lepas lah pegangannya
Alhasil, jatuh deh tuh si monyet.
~Ulasan PESAN MORAL Sudut Berbeda :
Boleh jadi ketika kita Diuji dengan KESUSAHAN…
Dicoba dengan PENDERITAAN…
Didera MALAPETAKA… Kita kuat bahkan lebih kuat dari sebelumnya…
Tapi jika kita diuji dengan KENIKMATAN… KESENANGAN… KELIMPAHAN… KEKAYAAN... KEKUASAAN...
Disinilah ” KEJATUHAN ” itu terjadi.
Jangan sampai kita terlena…terbuai..
Tetap ”Rendah hati”, “Mawas diri”, “Sederhana”, "Berbuat Amal" karena bukan KRITIKAN yang membuat anda "JATUH" tapi sanjungan & pujian
KESOMBONGAN AKAN MENGHINAKAN DIRI SENDIRI KARENA MENOLAK KEBENARAN
SEMOGA BERGUNA. AAMIIN.
Salam hangat buat sufimania yang telah membaca ~Ulasan MUSLIM RUKUN Sudut Berbeda
Semoga sajian ini dapat menjadikan nilai manfaat bagi kita semua. Dan dari ulasan ~Ulasan MUSLIM RUKUN Sudut Berbeda, bisa menberikan sedikit gambaran dan pencerahan buat kita semua, Jika bicara mengenai Dunia Sufi memang tidak akan pernah ada habisnya karena semakin kita mencapai puncak kenikmatan dalam mengarungi samudra sufi makan akan semakin haus pula kita untuk meguk ilmu rahmat-Nya.Dan jika ada sesuatu yang krang berkenan atau kritik tentang ~Ulasan MUSLIM RUKUN Sudut Berbeda silahkan untuk meninggal komentar dibawah buat bahan masukan kita nanti.bawah.
0 Response to "~Ulasan MUSLIM RUKUN Sudut Berbeda"
Post a Comment