~Seputar Debat Antara Pengamal Rukyat dan Pengamal Hisab Temukan Kajiannya

~Seputar Debat Antara Pengamal Rukyat dan Pengamal Hisab Temukan Kajiannya - Sahabat sufi dimanapu berada semoga sajian Dunia Sufi, Dapat sedikit memberikan inspirasi betapa pentingnya untuk memperdalam ilmu Agama baik itu Tauhid maupun syariat sebagai bekal pondasi untuk mencapai tinggat ketaqwaan dan derajat yang tinggi.Sehinga semoga melalui ulasan ~Seputar Debat Antara Pengamal Rukyat dan Pengamal Hisab Temukan Kajiannya, Kita dapat memmetik pelajaran yang terkandung didalamnya dan mampu mengamalkanya.Dengan ~Seputar Debat Antara Pengamal Rukyat dan Pengamal Hisab Temukan Kajiannya kita bisa ambil yang baiknya saja

Sajian blog sufi judul:

~Seputar Debat Antara Pengamal Rukyat dan Pengamal Hisab Temukan Kajiannya

Ulasan blog sufi terkait:


~Seputar Debat Antara Pengamal Rukyat dan Pengamal Hisab Temukan Kajiannya

kitab-kuning-klasik.blogspot.com -  Dialog Rukyat Dan Hisab

Anti Rukyat: “Gimana, sekarang zaman sudah modern, pakai ilmu Hisab dong, sudah tidak perlu Rukyat, ketinggalan zaman”.

Pengamal Rukyat: “Gini, Rasulullah sudah jelas memerintahkan pakai Rukyat, tidak ada satupun hadits yang memerintahkan Hisab. Kalau soal modern atau tidak, kamu saja yang ketinggalan informasi. Ini buktinya:

الشَّافِعِيَّةُ قَالُوْا : يُعْتَبَرُ قَوْلُ الْمُنَجِّمِ فِي حَقِّ نَفْسِهِ وَحَقِّ مَنْ صَدَّقَهُ وَلَا يَجِبُ الصَّوْمُ عَلَى عُمُوْمِ النَّاسِ بِقَوْلِهِ عَلَى الرَّاجِحِ (الفقه على المذاهب الأربعة - ج 1 / ص 873) 
“Syafi'iyah berkata: Pendapat ahli Hisab dapat diterima bagi dirinya sendiri dan orang yang percaya padanya. Orang lain tidak wajib puasa, berdasarkan pendapat yang kuat” (Madzahib al-Arba’ah 1/873).
Anti Rukyat: “Wah, wah.... berarti yang memperbolehkan pakai Hisab itu madzhab Syafi'i ya, berarti kami sebenarnya bermadzhab Syafi'iyah, padahal kata pimpinan kami selalu kembali ke Quran-Hadits. Ada gak bukti lain kalau Hisab itu sudah lama diterapkan dalam madzhab Syafi'iyah?”.
Pengamal Rukyat: “Ada. Anda tentu pernah dengar Imam al-Subki yang hidup tahun 727-771 H (1327-1370 M, padahal sekarang sudah tahun 2000-an). Beliau termasuk ulama Syafi'iyah yang mempertimbangkan ilmu Hisab dalam masalah Rukyat:

إعانة الطالبين - (ج 2 / ص 243)
(فَرْعٌ) لَوْ شَهِدَ بِرُؤْيَةِ الْهِلَالِ وَاحِدٌ أَوِ اثْنَانِ وَاقْتَضَى الْحِسَابُ عَدَمَ إِمْكَانِ رُؤْيَتِهِ. قَالَ السُّبْكِي: لَا تُقْبَلُ هَذِهِ الشَّهَادَةُ، لِاَنَّ الْحِسَابَ قَطْعِيٌّ وَالشَّهَادَةَ ظَنِّيَّةٌ، وَالظَّنُّ لَا يُعَارِضُ الْقَطْعَ. وَأَطَالَ فِي بَيَانِ رَدِّ هَذِهِ الشَّهَادَةِ، وَالْمُعْتَمَدُ قَبُوْلُهَا، إِذْ لَا عِبْرَةَ بِقَوْلِ الْحِسَابِ. اهـ.
“Jika ada satu atau dua orang mengaku telah melihat hilal, padahal secara ilmu Hisab tidak mungkin dirukyat, maka menurut Imam Subki kesaksiannya tidak dapat diterima. Sebab Hisab adalah hitungan pasti dan kesaksian adalah praduga, maka praduga tidak bisa mengalahkan yang pasti. Beliau panjang lebar dalam menolak kesaksian ini. Namun pendapat yang kuat bahwa kesaksian itu diterima. Sebab ilmu Hisab tidak diperhitungkan dalam Rukyat (I’anat al-Thalibin, 2/243)”.
Anti Rukyat: “Ya, Saya percaya sekarang. Tapi kan Rukyat itu dikarenakan dulu tidak ada ilmu canggih. Ibaratnya dulu Nabi haji pakai onta, sekarang zaman pesawat. Dulu Nabi pakai Rukyat karena tidak ada Hisab”.
Pengamal Rukyat: “Anda lagi-lagi tidak mendalam dalam belajar ilmu Falak dan Hisab. Anda tahu siapa yang pertama kali menemukan ilmu ini? Dalam Mukaddimah Kitab kecil ‘Sullam al-Nayyirain’ saja dijelaskan bahwa penemu pertama ilmu ini adalah Nabi Idris. Jadi ilmu ini sudah kuno sekali. Anda saja merasa paling sok maju. Bagi kami yang melakukan Rukyat sudah pasti semuanya ahli di bidang Hisab. Sebab bagaimana mungkin melakukan Rukyat tanpa ilmu Hisab?. Soal onta dan Rukyat jelas tidak sama. Dalam ibadah haji, para ulama ketika menafsiri ‘Bagi Yang Mampu’ adalah dengan redaksi الزَّادُ وَالرَّاحِلَةُ (mampu secara perbekalan dan transportasi). Jadi disana tidak menyebut onta secara baku, boleh jadi kapal laut, bis, pesawat atau yang lain. Berbeda dalam masalah Rukyat ini. Perintahnya jelas, obyeknya juga jelas. Gimana?”
Anti Rukyat: “Ya, Saya tambah mantab untuk tidak menyalahkan Kaum Muslimin yang memakai Rukyat”.
Oleh: Ustadz Ma'ruf Khozin, PCNU Surabaya.
~Seputar  Debat Antara Pengamal Rukyat dan Pengamal Hisab Temukan Kajiannya



Salam hangat buat sufimania yang telah membaca ~Seputar Debat Antara Pengamal Rukyat dan Pengamal Hisab Temukan Kajiannya

Semoga sajian ini dapat menjadikan nilai manfaat bagi kita semua. Dan dari ulasan ~Seputar Debat Antara Pengamal Rukyat dan Pengamal Hisab Temukan Kajiannya, bisa menberikan sedikit gambaran dan pencerahan buat kita semua, Jika bicara mengenai Dunia Sufi memang tidak akan pernah ada habisnya karena semakin kita mencapai puncak kenikmatan dalam mengarungi samudra sufi makan akan semakin haus pula kita untuk meguk ilmu rahmat-Nya.Dan jika ada sesuatu yang krang berkenan atau kritik tentang ~Seputar Debat Antara Pengamal Rukyat dan Pengamal Hisab Temukan Kajiannya silahkan untuk meninggal komentar dibawah buat bahan masukan kita nanti.bawah.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "~Seputar Debat Antara Pengamal Rukyat dan Pengamal Hisab Temukan Kajiannya"

Post a Comment