~Seputar Puasa Sunnah Arafah Indonesia itu 9 Dzulhijah bukan ikut Wukuf di Makkah Temukan Kajiannya

~Seputar Puasa Sunnah Arafah Indonesia itu 9 Dzulhijah bukan ikut Wukuf di Makkah Temukan Kajiannya - Sahabat sufi dimanapu berada semoga sajian Dunia Sufi, Dapat sedikit memberikan inspirasi betapa pentingnya untuk memperdalam ilmu Agama baik itu Tauhid maupun syariat sebagai bekal pondasi untuk mencapai tinggat ketaqwaan dan derajat yang tinggi.Sehinga semoga melalui ulasan ~Seputar Puasa Sunnah Arafah Indonesia itu 9 Dzulhijah bukan ikut Wukuf di Makkah Temukan Kajiannya, Kita dapat memmetik pelajaran yang terkandung didalamnya dan mampu mengamalkanya.Dengan ~Seputar Puasa Sunnah Arafah Indonesia itu 9 Dzulhijah bukan ikut Wukuf di Makkah Temukan Kajiannya kita bisa ambil yang baiknya saja

Sajian blog sufi judul:

~Seputar Puasa Sunnah Arafah Indonesia itu 9 Dzulhijah bukan ikut Wukuf di Makkah Temukan Kajiannya

Ulasan blog sufi terkait:


~Seputar Puasa Sunnah Arafah Indonesia itu 9 Dzulhijah bukan ikut Wukuf di Makkah Temukan Kajiannya

~Seputar  Puasa Sunnah Arafah Indonesia itu 9 Dzulhijah bukan ikut Wukuf di Makkah Temukan Kajiannya
kitab-kuning-klasik.blogspot.com - Seringkali saat mendekati arafah seperti ini kita muslimin indonesia bingung untuk mengawali puasa Arafah, apakah tanggal 9 Dzulhijah, ataukah ikut arafahnya arab saudi? atau ikut kalender saja? berikut hasil Bahtsul Masail mengenai mulainya Puasa Arafah:


A. DESKRIPSI MASALAH
Waktu di Indonesia lebih cepat kira-kira 4-5 jam dari waktu Saudi Arabia. Dengan demikian, waktu sahur atau buka puasa bagi muslimin di Indonesia lebih cepat 4-5 jam.

B. PERTANYAAN
Puasa sunnah hari ‘Arafah bagi kaum muslimin yang tidak sedang melakukan ibadah haji, apakah karena peristiwa wukuf ataukah karena kalender hari ‘Arafah?

C. JAWABAN
Puasa yang dilakukan adalah karena yaumu ‘Arafah yaitu pada tanggal 9 Dzulhijjah berdasarkan kalender negara setempat yang berdasarkan rukyat.

D. DASAR PENGAMBILAN HUKUM
1. Fath al-Wahhab
يسنّ صوم يوم عرفة وهو تاسع ذي الحجّة لغير الحجّ لخبر مسلم صيام يوم عرفة يكفّر السّنة الّذي قبله والّتي
Pada hari ‘Arafah disunnahkan berpuasa, yaitu tanggal 9 Dzulhijjah bagi selain orang yang sedang melaksanakan haji. Karena hadits riwayat Muslim: “Puasa pada hari ‘Arafah bisa menghapus (dosa) setahun yaitu tahun yang sebelum dan sesudahnya”.
(Zakaria al-Anshari, Fath al-Wahhab, Beirut: Dar al-Fkr, t. th., Juz 1, h.145).

2. Futuhat al-Wahhab bi Taudhih Fath al-Wahhab
وقد قالوا ليس يوم الفطر اوّل شوّال مطلقا بل يوم يفطر النّاس وكذا يوم النّحر يوم يضحّي النّاس ويوم عرفة الّذي يظهر لهم انّه يوم عرفة سواء التّاسع والعاشر لخبر الفطر يوم يفطر النّاس والاضحي يوم يضحّي النّاس رواه التّرمذيّ وصحّحه وفي رواية للشّافعيّ وعرفة يوم يعرف النّاس ومن رأى الهلال وحده او مع غيره وشهد به فردّت شهادته يقف قبلهم لا معهم ويجزيه إذ العبرة في دخول وقت عرفة وخروجه
Para ulama sungguh telah berkata: “Hari raya fitri itu bukan berarti awal Syawal secara mutlak, (namun) adalah hari dimana orang-orang sudah tidak berpuasa lagi, demikian halnya hari nahr adalah hari orang-orang menyembelih kurban, dan begitu pula hari ‘Arafah adalah hari yang menurut orang-orang tampak sebagai hari ‘Arafah, meski 9 dan 10 Dzulhijjjah, mengingat hadits: Berbuka (tidak puasa lagi) yaitu hari orang-orang tidak berpuasa dan Idul Adha adalah hari orang-orang menyembelih kurban”. Hadits riwayat Tirmidzi, dan ia shahihkan. Dalam riwayat Imam Syafi’i ada hadits: “Hari ‘Arafah adalah hari yang telah dimaklumi oleh orang-orang”.
Barangsiapa melihat hilal sendirian atau bersama orang lain dan ia bersaksi dengannya, lalu kesaksiannya itu ditolak, maka ia harus wukuf sebelum orang-orang, tidak boleh wukuf bersama mereka, dan wukufnya mencukupi (sebagai rukun haji). Sebab yang menjadi pedoman perihal waktu masuk dan keluarnya hari ‘Arafah adalah keyakinannya sendiri.
(Sulaiman bin Manshur al-Jamal, Futuhat al-Wahhab bi Taudhih Fath al-Wahhab, Mesir: al-Tujjariyah al-Kubra, t. th., Jilid II, h. 460).

3. Fath al-Mu’in
(ويسنّ) متأكّدا (صوم يوم عرفة) لغير حاجّ لأنّه يكفّر السّنة الّتي هو فيها والّتي بعدها كما في خبر مسلم وهو تاسع ذي الحجّة
Disunnahkan dengan sunnah muakkad berpuasa pada hari ‘Arafah bagi selain orang yang haji, karena puasa tersebut dapat menghapus dosa setahun yang sedang dijalaninya dan setahun sesudahnya. Seperti dalam hadits riwayat Muslim. Hari ‘Arafah adalah tanggal 9 Dzulhijjah.
(Zainuddin al-Malibari, Fath al-Mu’in pada Tarsyih al-Mustafidin, Beirut: Dar al-Fikr, t. th., h. 170).



SUMBER:

Keputusan Bahtsul Masail al-Diniyyah al-Waqi’iyyah Muktamar XXX Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, 21-27 November 1999.


Salam hangat buat sufimania yang telah membaca ~Seputar Puasa Sunnah Arafah Indonesia itu 9 Dzulhijah bukan ikut Wukuf di Makkah Temukan Kajiannya

Semoga sajian ini dapat menjadikan nilai manfaat bagi kita semua. Dan dari ulasan ~Seputar Puasa Sunnah Arafah Indonesia itu 9 Dzulhijah bukan ikut Wukuf di Makkah Temukan Kajiannya, bisa menberikan sedikit gambaran dan pencerahan buat kita semua, Jika bicara mengenai Dunia Sufi memang tidak akan pernah ada habisnya karena semakin kita mencapai puncak kenikmatan dalam mengarungi samudra sufi makan akan semakin haus pula kita untuk meguk ilmu rahmat-Nya.Dan jika ada sesuatu yang krang berkenan atau kritik tentang ~Seputar Puasa Sunnah Arafah Indonesia itu 9 Dzulhijah bukan ikut Wukuf di Makkah Temukan Kajiannya silahkan untuk meninggal komentar dibawah buat bahan masukan kita nanti.bawah.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "~Seputar Puasa Sunnah Arafah Indonesia itu 9 Dzulhijah bukan ikut Wukuf di Makkah Temukan Kajiannya"

Post a Comment